BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Menulis
adalah kegiatan penyampaian pesan (gagasan, perasaan, atau informasi) secara
tertulis kepada pihak lain. Tidak banyak orang yang suka menulis. Di antara
penyebabnya ialah karena orang merasa tidak berbakat serta tidak tahu bagaimana
dan untuk apa menulis. Alasan itu sebenarnya tak terlepas dari pengalaman
belajar yang dialaminya di sekolah. Lemahnya guru, kurangnya model, dan
kekeliruan dalam belajar menulis yang melahirkan mitos-mitos tentang menulis,
memperparah keengganan orang untuk menulis.
Menulis
bukan pekerjaan yang sulit melainkan juga tidak mudah. Untuk memulai menulis,
orang tidak perlu menunggu menjadi penulis yang terampil. Belajar teori menulis
itu mudah, tetapi untuk memraktikkannya tidak cukup sekali dua kali. Frekuensi
pelatihan menulis akan menjadikan seseorang terampil dalam bidang
tulis-menulis.
Oleh
karenanya, perlu kita pelajari seberapa penting keterampilan menulis itu
sendiri dan juga materi-materi yang memerlukan keterampilan menulis dalam mempelajari
dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
1.2. Rumusan
Masalah
a. Apakah
yang dimaksud dengan keterampilan menulis?
b. Apakah
yang dimaksud dengan resensi?
c. Apakah
yang d maksud dengan makalah?
d. Apakah
yang dimaksud dengan ringkasan?
1.3. Tujuan
Penulisan
a. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan keterampilan menulis.
b. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan resensi.
c. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan makalah.
d. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan ringkasan.
BAB
II
PEMBAHASAN
Keterampilan
menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa mempunyai
peranan yang penting di dalam kehidupan manusia. Dengan menulis, seseorang
dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya.
Seperti yang dikatakan oleh H.G. Tarigan bahwa menulis ialah menurunkan atau
melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami
oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik
tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut (H.G. Tarigan,
1983;21). Sedangkan Robert Lado mengatakan bahwa: " To Write is to put
down the graphic symbols that represent a language one understands, so that
other can read these graphic representation" (Robert Lado, 1971;143).
Dapat
diartikan bahwa menulis adalah menempatkan simbol-simbol grafis yang
menggambarkan suatu bahasa yang dimengerti oleh seseorang, kemudian dapat
dibaca oleh orang lain yang memahami bahasa tersebut beserta simbol-simbol
grafisnya.
Menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran dan
perasaan dengan tulisan. Dapat juga diartikan bahwa menulis adalah
berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain
secara tertulis (Suriamiharja, 1985: 2). Selanjutnya, juga dapat diartikan bahwa
menulis adalah menjelmakan bahasa lisan, mungkin menyalin atau melahirkan
pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat, membuat laporan, dan
sebagainya.
Kesimpulan yang dapat diambil dari teori di atas,
yaitu bahwa keterampilan menulis adalah kemampuan seseorang dalam melukiskan
lambang grafis yang dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri maupun orang
lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap simbol-simbol bahasa tersebut.
Jadi, dapat dilihat bahwa tujuan dari menulis adalah agar tulisan yang dibuat
dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian
terhadap bahasa yang dipergunakan. Dengan demikian, keterampilan menulis
menjadi salah satu cara berkomunikasi, karena dalam pengertian tersebut muncul
satu kesan adanya pengiriman dan penerimaan pesan. Sehingga di sini dapat
dikatakan bahwa menulis mmerupakan salah satu cara berkomunikasi secara
tertulis, di samping adanya komunikasi secara lisan. Karena pada umumnya tidak
semua orang dapat mengungkapkan perasaan dan maksud secara lisan saja.
2.1.
Resensi
2.1.1.
Pengertian
Secara etimologi, resensi berasal
dari bahasa latin, dari kata kerja revidere
atau recensere yang memilik arti
melihat kembali, menimbang atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie sedangkan dalam bahasa Inggris
dikenal dengan istilah review.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonsia,
resensi diartikan sebagai pertimbangan atau pembicaraan tentang buku dan
sebagainya. Secara garis besar resensi diartikan sebagai kegiatan untuk mengulas
atau menilai sebuah hasil karya baik itu berupa buku, novel, maupun film dengan
cara memaparkan data-data, sinopsis, dan kritikan terhadap karya tersebut.
Berikut ini
adalah pengertin resensi menurut pendapat para ahli:
·
WJS.
Poerwadarminta (dalam Romli, 2003:75) mengemukakan bahwa resensi secara bahasa
sebagai pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai
kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku,
kritikan, dan memberi dorongan kepada halayak tentang perlu tidaknya buku
tersebut dibaca dan dimiliki atau dibeli.
·
Menurut
Panuti Sudjiman (1984) resensi adalah hasil pembahasan dan penilaian yang
pendek tentang suatu karya tulis. Konteks ini memberi arti penilaian,
mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik buku.
·
Saryono
(1997:56) menjelaskan pengertian resensi sebagai sebuah tulisan berupa esay dan
bukan merupakan bagian suatu ulasan yang lebih besar mengenai sebuah buku.
Isinya adalah laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya,
bermanfaat-tidaknya, benar-salahnya, argumentatif-tidaknya buku tersebut.
Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa
foto buku atau foto copi sampul buku.
2.1.2.
Tujuan Penulisan Resensi
Adapun
penulisan resensi ditujukan dengan maksud sebagai berikut:
a. Membantu
pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil
karya lainnya secara ringkas.
b. Mengetahui
kelebihan dan kelemahan buku yang diresensi.
c. Mengetahui
latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
d. Menguji
kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau
penulis lainnya.
e. Memberi
masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan,
isi, dan substansi buku
2.1.3.
Jenis-jenis Resensi
Secara garis besar resensi dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Resensi
Informatif, yaitu resensi yang hanya menyampaikan isi dari resensi secara
singkat dan umum dari keseluruhan isi buku.
b. Resensi
Deskriptif, yaitu resensi yang membahas secara detail pada tiap bagian atau
babnya.
c. Resensi
Kritis, yaitu resensi yang berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu
pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam
menilai isi buku.
Namun, ketiga jenis resensi di atas
tidak baku karena bisa saja dalam sebuah resensi ketiganya diterapkan secara
bersamaan.
2.1.4.
Unsur-unsur Resensi
Dalam membuat resensi, terdapat
unsure-unsur yang harus dipenuhi agar resensi yang dibuat menjadi jelas dan
berkualitas. Berikut ini adalah beberapa unsur yang harus ada dalam pembuatan
resensi:
1. Judul
resensi
Judul resensi harus
memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Judul yang menarik juga
akan memberi nilai lebih pada sebuah resensi.
2. Menyusun
data buku
Penyusunan data buku
dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Judul buku;
b. Pengarang;
c. Penerbit;
d. Tahun terbit beserta
cetakannya;
e. Dimensi buku;
f. Harga buku;
3. Isi
resensi buku
Isi resensi buku memuat
tentang sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan dan
kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan penggunan bahasa.
4. Penutup
resensi buku
Pada bagian penutup
biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku
tersebut ditujukan.
2.1.5. Tahap Penulisan Resensi
Berikut ini akan dijelaskan tahap-tahap
dalam penulisan sebuah resensi buku:
1. Tahap
Persiapan
Dalam tahap ini, hal
yang perlu dilakukan antara lain: memilih jenis buku yang akan diresensi, buku
tersebut adalah buku-buku baru, dan membuat anatomi buku.
2. Tahap
Pengerjaan
a. Membaca
dengan detail dan mencatat hal-hal penting. Sebelum membuat resensi, bacalah
terlebih dahulu buku yang akan diresensi hingga tuntas lalu mencatat kutipan
dan kata-kata penting di dalamnya.
b. Membuat
isi resensi, diantaranya:
§ Membuat
informasi umum tentang buku yang diresensi.
§ Menentukan
judul resensi.
§ Membuat
ringkasan secara garis besar.
§ Memberikan
penilaian buku.
§ Menonjolkan
sisi lain dari buku yang diresensi.
§ Mengulas
manfaat buku tersebut bagi pembaca.
§ Penilaian
dari segi kelengkapan karya, EYD dan sistematika resensi.
2.1.6. Tips Menulis Resensi
Berikut ini adalah tips dalam
menulis resensi:
1. Cari
dan tentukan buku baru nonfiksi yang akan dibuat resensi.
2. Catatlah
identitas buku yang akan diresensi, seperti jenis buku, judul buku, nama pengarang,
nama penerbit, tahun terbit, tahun cetak, jumlah halaman, jenis kertas dan
harga buku.
3. Catat
dan pahami tujuan dan latar belakang penulisan buku, dengan cara membaca kata
pengantar atau pendahuluan buku. Buatlah daftar pokok-pokok isi buku secara
keseluruhan.
4. Tentukan
kelebihan dan kekurangan isi buku.
5. Tulis
ringkasan materi dari buku yang dibuat resensi secara jelas dan
sistematis.
6. Pada
akhir resensi berilah saran dan kesimpulan, apakah buku yang kita resensi
tersebut layak dibaca atau tidak.
2.1.7. Contoh Resensi
Judul
Novel : 5 cm
Penulis : Donny Dhirgantoro
Penerbit : PT. Grasindo
Tahun
Terbit : 2007
Tebal : 381 halaman
SINOPSIS
Buku 5 cm ini menceritakan tentang
persahabatan lima orang anak muda yang menjalin persahabatan selama tujuh tahun,
mereka diantaranya bernama Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta. Mereka
adalah sahabat yang kompak, memiliki obsesi dan impian masing- masing, mereka
selalu pergi bersama dan ketemu setiap saat. Karena bosan bertemu setiap hari,
akhirnya mereka memutuskan untuk tidak saling berkomunikasi selama tiga bulan.
Selama tiga bulan berpisah itulah
terjadi banyak hal yang membuat hati mereka lebih kaya dari sebelumnya. Arial
yang jatuh cinta sama temen fitnessnya, Riani yang sukses di tempat kerjanya,
Ian yang akhirnya berhasil menyelesaikan skripsinya, Genta yang sukses sebagai
EO sebuah pameran dan Zafran yang semakin tergila-gila sama Arinda, adik
kandung Arial. Pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen
akhirnya terjadi dan dirayakan dengan sebuah perjalanan ‘reuni’ mereka dengan
mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa, “Mahameru”. Dan dalam perjalanan inilah
mereka menemukan arti persahabatan yang sesungguhnya.
UNSUR
INTRINSIK NOVEL
1.
Tema : Persahabatan 5 anak muda, yang
mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda.
2.
Latar Belakang : Stasiun kereta api Senen, Stasiun Lempuyungan (Yogyakarta),
Ranu Pane, Ranu Kumbolo, Puncak Mahameru.
3.
Waktu : Pagi hingga malam.
4.
Suasana : Menyenangkan,
mengharukan dan menegangkan.
5.
Alur : Novel ini menggunakan alur maju mundur artinya dalam cerita terjadi
flashback ke masa lalu dan kejadian yang akan datang.
6.
Gaya Bahasa : Menggunakan bahasa yang sangat mudah dimengerti oleh para
pembacanya.
7.
Amanat : (1) Sahabat yang sejati, ialah sahabat yang selalu pengertian dan
“SOLID” kepada kita; (2) Hal yang harus dimiliki oleh kita semua ialah,
“KEYAKINAN”, karena dengan keyakinan kita dapat mentaklukkan apa saja yang
membuat kita lemah.
8.
Penokohan : (1) Arial adalah pria
terganteng diantara mereka, serta bertubuh atletis. (2) Riani adalah gadis
berkacamata, cantik, cerdas dan mengutamakan prestasi. (3) Zafran merupakan
pria yang berbadan kurus, anak band,kocak, senang bersyair dan membuat
puisi-puisi, hidupnya seperti kurang lengkap jika tidak bersyair selama sehari.
(4) Ian adalah tokoh yang gila bola, suka makan terutama indomie, dan penggemar
artis Happy Salma. (5) Genta merupakan leader (pemimpin) diantara
sahabat-sahabatnya. Genta adalah sosok yang baik, seorang aktivis kampus.
KELEBIHAN
NOVEL
Dalam novel ini, terdapat kata-kata
yang membuat kita terinspirasi untuk semangat menjalani kehidupan. Ditambah
lagi penggunaan bahasa yang mudah dimengerti dan penempatan setting waktu dan
tempat yang sangat detail.
KEKURANGAN
NOVEL
Pada saat akhir cerita, keadaannya
sangat begitu memaksakan, dengan pembentukan keluarga antar sahabat ditambah
lagi dengan keturunan-keturunan mereka yang mempunyai sifat dan karakteristik
yang sama dari para orangtuanya.
2.2. Makalah
2.2.1. Pengertian
Makalah
Pengertian secara umum makalah merupakan
salah karya tulis yang membahas tentang suatu topik tertentu yang tercakup
dalam ruang lingkup suatu masalah secara ilmiah. Dalam kalangan pendidikan
makalah juga dapat diartikan karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan
hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi. Umumnya membuat makalah
merupakan tugas dari guru atau dosen sebagai persyaratan penilaian untuk
menyelesaikan pelajaran atau mata kuliah, baik berupa kajian pustaka maupun
hasil kegiatan lapangan.
Makalah juga
dapat dibuat oleh nara sumber lain seperti pejabat pemerintahan, rektor, dosen
kepala sekolah, guru dan lain-lain, sebagai makalah kerja yang dibahas pada
seminar, simposium, dsb. Biasanya makalah kerja disampaikan dalam bentuk
argumentasi hasil penelitian dengan memasukkan asumsi dan hipotesis terhadap
masalah yang diteliti.
2.2.2. Tujuan Pembuatan
Makalah
Tujuan pembuatan
makalah biasanya dikerjakan sebagai tugas akhir sekolah atau perkuliahan.
Biasanya makalah yang dibuat akan dipresentasikan dan dijelaskan lebih lanjut
di depan kelas.
2.2.3. Sistematika
Penulisan Makalah
Secara garis
besar penyusunan makalah berisi tiga pokok pembahasan, yaitu:
a.
Pendahuluan yang
memuat tentang persoalan yang akan dibahas meliputi:
§
Latar
Belakang yaitu memberi penjelasan tentang manfaat dan pentingnya judul atau
topik untuk dibahas.
§
Ruang
Lingkup yaitu memberi penjelasan tentang ruang lingkup permasalahan yang
menjadi batasan masalah.
§
Maksud
dan Tujuan Penulisan yaitu memberi penjelasan tentang maksud penulisan makalah
dan tujuan berisi tentang hal yang diinginkan sesuai dengan konteks
permasalahan yang akan dibahas.
b.
Pembahasan
makalah, berupa uraian yang relevan dengan ruang lingkup masalah, yang
meliputi:
§
Membahas
singkat teori pendukung berdasarkan kajian pustaka atau bahan referensi yang
resmi.
§
Pada
dasarnya uraian adalah untuk membahas permasalahan dengan alternatif pemecahan
masalah yang dikaji yang dapat dibantu dengan faktor pendukung dan penghambat.
c.
Penutup merupakan
bab terakhir berisi penegasan inti makalah yang dirumuskan dengan jelas,
singkat, dan tegas yang meliputi:
§
Kesimpulan
yang berisi jawaban dan permasalahan dalam bentuk ikhtisar permasalahan.
§
Saran
yang merupakan usul atau pendapat dari penulis yang mengacu pada materi
pembahasan.
2.2.4. Jenis-jenis
Makalah
Berdasarkan
sifat dan jenis penalaran yang dipakai, makalah dibedakan menjadi tiga
katagori, yaitu :
- Makalah Deduktif adalah makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis (pustaka) yang relevan dengan masalah yang dibahas.
- Makalah Induktif adalah makalah yang disusun berdasarkan data empiris yang bersifat objektif sesuai apa yang diperoleh dari lapangan serta relevan dengan permasalahan yang dibahas.
- Makalah campuran adalah makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis yang digabungkan dengan data empiris yang relevan sesuai dengan topik yang dibahas. Makalah campuran ini bisa disebut juga dengan malalah ilmiah. Karena didalamnya membahas mengenai permasalahan tertentu berdasarkan data yang ada dilapangan, bersifat objektif, dan didasarkan pula dengan teori – teori yang ada.
2.2.5. Ciri-ciri
Makalah
Menurut Alek dan
H. Ahmad HP, (2010: 120-121) ciri – ciri makalah, yaitu:
a.
Logis,
artinya keterangan, uraian, pandangan dan pendapat dapat dikaji.
b.
Objektif,
artinya mengemukakan keterangan dan penjelasan apa adanya.
c.
Sistematis,
artinya apa yang disampaikan disusun secara runtut dan berkesinambungan.
d.
Jelas,
artinya keterangan, pendapat dan pandangan yang dikemukakan jelas dan tidak
membingungkan.
e.
Kebenaran
dapat diuji, artinya pernyataan, pandangan, serta keterangan yang dipaparkan
dapat diuji, berdasarkan pernyataan yang sesungguhnya.
2.3.
Ringkasan
2.3.1. Pengertian
Ringkasan adalah
penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan
efektif. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun
artikel. Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami atau mengetahui sebuah buku
atau karangan. Dengan membuat ringkasan, kita mempelajari cara seseorang
menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar
menuju gagasan penunjang, melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran
dan tujuan penulis.
2.3.2. Ciri-ciri
Ringkasan
Ciri-ciri
ringkasan adaah sebagai berikut:
*
Inti
tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
*
Kerangka
dasar masih tampak jelas
*
Memangkas
gagasan utama menjadi lebih ringkas
*
Tujuannya
untuk memangkas gagasan.
2.3.3. Teknik Penulisan
Ringkasan
Terdapat dua
teknik yang digunakan dalam menulis ringkasan, yakni pemadatan dan penghapusan.
a.
Pemadatan
Pemadatan dalam
tulisan dimaksudkan untuk memilih inti sari atau pikiran pokok-pikiran pokok
bacaan. Dengan memadatkan isi bacaan, Anda berusaha untuk mengutarakan inti
sari dari bacaan. Ringkasan hanya memuat gagasan-gagasan yang penting saja;
semua hal yang merupakan tambahan atau penjelasan tidak dicantumkan. Seperti
layaknya sebuah pohon yang rindang, apabila bermaksud meringkasnya, Anda
memotong dahan, ranting, serta daun-daunnya sehingga hanya tinggal pohonnya
saja.
Cara-cara pokok
untuk memadatkan isi bacaan dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
1.
Menggunakan
satu kata yang dapat merangkum segalanya, yaitu kata yang luas artinya. Sebagai
contoh, adjektif panjang "(buku-buku) yang kerapkali terdiri atas
serangkaian jilid-jilid yang tebaltebal" dapat diringkas dengan satu kata
berjilid-jilid.
2.
Menggunakan
sebuah klausa untuk merangkum. Misalnya sebuah klausa di mana pun mereka berada
dapat merangkum kalimat-kalimat yang berbunyi, misalnya: "entah mereka itu
tinggal di kota, di dalam rumah tembok yang mewah, atau di dalam rumah gedek
yang reot, atau di bawah kolong jembatan, entah mereka tinggal di desa, di
lereng-lereng …"
3.
Menggunakan
sebuah kata majemuk atau gabungan kata untuk merangkum.
4.
Menggunakan
generalisai-generalisasi (pernyataan-pernyataan umum) yang merangkum.
5.
Menggunakan
kata-kata penghubung (kata-kata pelancar) yang paling singkat.
b.
Penghapusan
Tidak semua yang dikatakan dalam sebuah tulisan
adalah hal-hal penting. Jadi, hal-hal yang kurang penting dapat dihapus.
Penghapusan dapat dilakukan pada:
1.
Pengulangan
harus dihapuskan.
2.
Bunga
bahasa, persamanaan, peribahasa, dan sebagainya, yang hanya berfungsi sebagai
perhiasan bahasa.
3.
Contoh-contoh,
perincian-perincian, ilustrasi-ilustrasi, dan lukisan-lukisan yang hanya
bersifat penjelasan tambahan.
4.
Segala
sesuatu yang dianggap tidak penting atau hanya embel-embel.
5.
Segala
sesuatu yang dapat diandaikan, yang dapat diasumsikan secara masuk akal tidak
usah dimasukkan dalam ringkasan.
6.
Segala
sesuatu atau tuturan yang hanya bersifat pelancar.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
keterampilan menulis praktis merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa
tulis yang bersifat produktif; artinya kemampuan menulis ini merupakan
kemampuan yang menghasilkan; dalam hal ini menghasilkan tulisan. Menulis
merupakan kegiatan yang memerlukan kemampuan yang bersifat kompleks. Kemampuan
yang diperlukan antara lain kemampuan berpikir secara teratur dan logis,
kemampuan mengungkapkan pikiran atau gagasan secara jelas, dengan menggunakan
bahasa yang efektif, dan kemampuan menerapkan kaidah tulis-menulis dengan baik.
Keterampilan menulis dapat diterapkan dalam
penulisan resensi, penulisan makalah dan penulisan ringkasan.
3.2. Saran
1.
Untuk
mahasiswa
Agar
mempelajari lebih lanjut mengenai keterampilan menulis praktis dan penerapannya
dalam penulisan karya tulis lain.
2.
Untuk
umum
Agar
lebih memperhatikan dan mendalami keterampilan menulis sehingga dapat
menerapkannya sejak dini.